In a world that's filled with sorrow

Rabu, 29 Juni 2016

tanya aku....

Mereka bertanya padaku... apa yang aku lihat dari kamu.... aku pun tertawa dan menjawab semua yang tak pernah kalian lihat.
Ku tunjuk fajar pada saat menjelang... pandanglah hari ini, sebab inilah hidup yang sebenar-benarnya dalam jangkanya yang singkat ini dan terletak kebenaran dan kenyataan... sebab hari kemarin ialah mimpi dan hari esok adalah bayangan... maka jangan pernah membayangkan mimpi jalani saja waktu sesingkat ini.

Dan harus kita ketahui dipantai ini kau tampak sendiri tak ada jejakmu disisku. Pasir yang kau pijak pergi dengan cepat di sapu lautan. karena aku lah lautan yang sempat ingin merelungmu.

Kini kau dan aku mencoba untuk membirukan senja yang selalu marah.. kau dan aku hanya ditakdirkan untuk berbeda dalam satu kisah yang indah.

Sekiranya alam menawarkan kebebasan  penuh untuk bertualang tanpa akhir yang tidak tahu mana tepinya namun aku tidak memilih alammu untuk ku explore lebih dalam lagi๐Ÿ˜Š....

Mengapa aku mengatakan ini semua dengan penuh senyuman.. karena kita tidak bisa melihat apa yang sebenernya yang tersembunyi di dalamnya.
ada yang mengatakan kita belum tentu sama dengan apa yang terjadi . terkadang saja manusia berfikir buruk sebelum tahu apa yang sebenar-benarnya terjadi .karena sifat lahiriyah sang insan hanyalah bisa menduga-duga.
Karena seseorang terkadang hanya merasakan terlebih dahulu, barulah ia akan mengerti apa yang sebenarnya terjadi... bukan hanya sibuk mengomentari  sesuka hati lalu menyakiti....

Tinggal kamu pilih melakukan apa yang kamu lakukan iyalah kebebasan , mencintai apa yang kamu lakukan iyalah kebahagiaan. Jika kamu bingung pilihlah dua-duanya.

Karena  menghilangkan semua resah  dalam kegelapan dan menunggu tawa saat terang tidak semudah yang kamu bayangkan.

Aku hanya ingin membisikanmu  dan mengatakan jangan ragu untuk memilih satu bunga terbaik, karena diantara bunga yang terbaik harumnya belum tentu sama dengan bunga lainnya. Bunga-bunga ditaman adalah anak-anak kasih sang surga , dan anak-anak adalah bunga-bunga cinta dan keharuan.


Kembali lah matahari untuk terlelap dan kembali untuk beristirahat kita sudah banyak berlari panjang.

Dan ingat ketenangan itu kita yang menciptakan bukan dari orang lain.

Senin, 27 Juni 2016

Melawan arus air

Sabar ya kubangun tenda dulu agar kau bisa beristirahat, namun bukankah kau sedang lelah?? Habis menggendongku menaiki tebing ini? Aku tersenyum dan berkata lalu jika aku lelah apakah ku biarkan kau ikut lelahku ? Tentu tidak aku seorang lelaki dan lelah temanku dan kamu beristirahatlah beri aku waktu membangun tenda sejenak dan mengeluarkan perlengkapan lainnya dan dirimu duduk manis ya jangan kemana -mana sambil diriku  memegang kepalanya.. lalu aku berjalan mengambil air , mengumpulkan ranting agar bisa membuat api hingga dirimu terjaga hingga beberapa jam bergelut untuk membuat perlengkapan ke butuhan untuk malam ini akhirnya selesai dan malam tiba.. dia berikan statment kepada ku secara tiba-tiba ......aku yang jaga kau yang beristirahat aku menengoknya sambil tersenyum dan berbicara dalam hati sok berani deeeeehhhhh hahaha.. ku jawab ohh iya.. jam istirahat tiba aku di tenda dia diluar ku tutup tenda dan aku matikan lampu tenda aku tidak tidur tapi aku duduk tepat di belakangnya agar  aku menjaganya dan sengaja kumatikan lampu agar dia tidak melihatku. Bunyi hewan malam menakutkan dia aku hanya tersenyum melihat dia ketakutan.... dan dia menjaga sambi menutup matanya.. ku buka tenda dan ku berikan selimut tebal dan memeluknya dari belakang dan berkata sudah aku sudah tidur baru bangun kau takut??? Dia menganggukan kepala  ya sudah masuklah kedalam tenda sambil aku memeluknya dan mengelus kepalanya. Sudah biar aku saja di luar  ternyataaa  aku ngomong sendiriaaaaaannnn dia tenyata di peluk dan di beri selimut malah tertidur waaaaaahhh dasar ku gendong dan ku pindahkan kedalam tenda... aku menjaganya malam di luar pada saat jam pagi menjemput aku pun terlelap dan
 Aku terbangun siang hari  aku pun terkejut lahh dia dimana di tenda ga ada ..



aku berlari mengejar jejaknya ternyata dia sedang mencari ikan di sungai .. aku pun tersenyum dan berkata dari mana aja dia berkata aku sepertimu semalam aku setelah kau gendong, aku terbangun dan tidak bisa tidur dan tahukah aku duduk menghadap bahumu . Dan aku khawatir denganmu , aku tahu kamu lelah namun pengorbananmu luar biasa kau masih sempatnya berbohong bilang sudah tidur padahal aku tahu kau tidak tidur aku terdiam seketika itu.... dan ketika pagi menjemput kau tertidur aku tidur juga diluar tepat di sampingmu aku tidak ingin orang yang pergi bersamaku saat ini sakit.. dan alasanku tidur disamping apabila kau merasa kedinginan aku siap menarik selimut dan memberimu selimut .. kau tahu kenapa aku bisa di sungai saat ini ?? Aku menjawab aku tidak tahu... Dan kau tahu kenapa aku terbangun terlebih dahulu dibandingkan mu apakah kau tahu??? Aku menjawab tidak...  aku terbangun karena..... mulut mu pas tidur ngorokk menggangguuuuu tidurku... seketika itu aku menelan ludah dan berkata dalam hati anjirrrrrr ku kira romantis taunya ngejek duhh pengen dorong dia ke sungai agar hanyut hahahaha bencanda ... thanks udah peduli jawab ku dalam hati... dan ku katakan sudahlah ntar aja nyari ikannya.. iya jawabnya dan kembali ke tenda....
sesampainya di tenda dia memasak dengan konsumsi ala kadarnya... tetap ku makan sebagai tanda rasa syukur kau masih sempat di sisiku meski makanan ini mungkin menurutmu tidak enak namun menurutku luar biasa... sebelum kita pergi akan ku bereskan persiapan kita ... beberapa jam kemudian semua sudah siap. perahu untuk di sungai pun sudah siap karena persiapan rafting juga di bawa ber 2 akhirnya sebelum menaiki kapal kami bertemu rombongan lain dan berteriak haiiii ku jawab dengan senyum dan dia merasa takut bersembunyi di belakangku .. lantas kataku ayok kita ke tujuan akhir kita berdua dia pun tersenyum ๐Ÿ˜Š aku pun menjulurkan tangan kananku agar aku meraih tangannya .... ku katakan sudah siap?? Siapp bos jawabnya ... aku bukannya mengikuti arus aku melawan arus , menerjang derasnya air dan rombongan lain datang dan berkata haii orang aneh kenapa kau lawan arus aku masih diam dan terfokus membawa dia  dengan melawan arus .. dan rombongan tersebut memberikan statment seperti ini dasar gila arus di lawan.... akhirnya ku tahan cano ku di sela2 batu dan menjawab sambil berdiri di cano.. aku memang gila dengan membawa pasanganku melawan arus namu kalian harus tau setidaknya hanya ikan hidup berjuang keras melawan arus demi pencapaiannya dan kalian  mengikuti arus bagaikan ikan mati tak ada upaya ๐Ÿ˜Š trus dia melihatku sambil tersenyum sesampainya di tujuan pakaian ku tampak basah dan demikian ia juga.. dia berkata apakah yang kau bicarakan kau mengatakan aku pasanagnmu di depan orang rame tadi?.... aku mengatakan demikian agar kau terhindar dari estimate dari mereka biarlah aku makan omongan mereka yang mengatakan aku aneh dan bodoh... dia pun tersenyum sudah pulang lah ๐Ÿ˜Š lalu rombongan tadi tiba dan terheran dan bertanya kapan kau sampai??
Lalu ku jawab tidak perlu mengikuti arus agar sampai... cukup semangat sama menjadi yang terbodoh saja agar bisa sampai dengan cepat.. lalu mereka pun pergi dan tinggal aku dengannya.... sudah pulang lah ntar dirimu dicarinya , dia bertanya makasih untuk hari ini dannku jawab iya sama-sama sudah pulang lah... dia bertanya lagi kau mau kemana setelah ini aku menjawab tidak perlu kau ketahui aku kemana tak usah kau yang mencariku biarlah aku saja kelak mencarimu.. dia pun tertunduk aku pun tersenyum  dan menutup semuanya ku peluk dia sejenak dia menangis di tubuhku yang basah ini , ku usap rambutnya ku hapus air matanya ... aku pergi dulu  dia sempat ingin berkata namun aku sengaja ku laju kapal cano ku , aku tidak tahan melihatnya sedih trus menerus dari pemanjatan tebing hingga dia ikut menjagaku .. tak terasa air mataku menetes ku usap dan tibalah aku di perkampungan primitif yang menymbutku dengan baik aku tidak mengerti bahasa mereka.. namun kapalku dibakarnya untuk menghidupkan api oleh mereka... lalu aku istirahat sejenak dan memikirkan dia.. dualisme hati berbicara sudahlah tak usah di pikirkan dia belum tentu memikirkan mu, hati lainnya berkata doakan saja dia yang baik... lalu daripada bertengkar hati ini ku doakan dia dan trus aku tidur....

Minggu, 26 Juni 2016

tangan mungil dari sana

Kembali dan tutup matamu. Bukankah siang menjadi gelap.  Malam bukalah matamu ditengah hutan.. bukan kah masih gelap? Lihatlah ke atas. Bukannkah indah piasan cahaya bintang menghias namaku diatas sana.

Dilematis, saat angin berhembus mesra menghantam dinding tebing yang curam dan berbatu. Aku mengatakan kepadamu biarlah aku yang pertama memanjat tebing ini setelah itu biarlah kamu setelahku , maksudku biarlah aku mencoba dan mengetahui titik mana yag berbahaya atau tidaknya. Memang pengorbanan harus dilakukan meski nyawa taruhannya.. setelah aku sampai di tebing yang paling tinggi dirinya bilang ajak aku kesana juga dong dan aku tersenyum seperti ini ๐Ÿ˜Š dan menjawab iya ayok sini......
namun tangan mungilnya menggapai batu-batu tebing yg tajam dan sambil mengatakan aku lelah namun aku tidak mau menginjakan kaki di tempat awal aku berdiri tadi.. aku menjawabnya sudah tak usah kau panjat biarlah aku turun sejenak..
setelah turun di point tempat dia berhenti aku mengatkan jangan nangis sebntar lagi kita sampai loh, dia mengatakan aku takut liat kebawah dan aku sedih melihatmu naik dan kembali turun menjemputku.... kalau bisa jawab yaelaaaahhhh udah di jawab.. namun ku hapus air matanya sudah lah kau pegang erat2 leher dan pundakku jangan di cekik ya hehe sambil ia tertawa.. aku akan menggendongmu sampai puncak terakhir... di setengah perjalanan mendaki tebing diriku berkeringat sangat deras dia berkata dirimu lelah ?
Ku jawab tidak lelah aku hanya harus fokus membawa mu ke titik terakhir apabila aku tidak fokus maka kita ber2 akan memutuskan tali ini bersama ... lalu dia menangis di pundakku  lalu ku stop pendakian tebing sejenak dan berkata kenapa menagis lagi dan dia menjawab aku hanya kelilipan dan aku tahu itu hanya alibi dan ku katakan dasar cengeng hahaha ku lanjutkan perjalanan dan akhirnya kita berdua sampai pada titik yang kita tuju bersama dan kau berdiri menatap awan dengan hembusan angin aku tertidur menatap awan tiba-tiba pada saat diriku terpejam tangan mungilmu menghapus kringatku di wajahku ๐Ÿ˜Š dan berkata terimakasih telah mengajakku ke atas sini . Aku mengangkat tangan dan mengisyaratkan jempol ku maksudnya oke dan tangan mungilmu pun kembali mengusap tanganku yang sedang terluka karena menahan batu yang tajam dan dia berkata apakah sakit ?
Aku menjawab tidak, ada hal yang lebih menyakitkan apa jawabnya ?? ketika kau ingin turun dengan cepat tanpaku ku . jawabku sambil tersenyum๐Ÿ˜Š memandangnya. di posisi terlentang menatapnya yang sedang duduk di sampingku dan dia pun tersenyum ๐Ÿ˜Š memandangku.

"kehormatan seseorang tidak di pandang dari kecantikan, ketampanan, dan kekayaan, melainkan dari bagaimana seseorang dapat menghargai sebuah pengorbanan"

Sabtu, 25 Juni 2016

Siratan Kecil Untukmu

Dahulu ketika bulir ombak putih membangunkan sang terlelelap bermimpi. Ntah kenapa yang pertama dicarinya ialah gengaman benda yang terakhir malam yang ia pegang. Karena zaman mengubah semuanya sehingga mau tak mau diri ini mengikuti proses zaman jika dulu setelah bangun mengambil sepeda bergegas ke kantor pos menunggu balasan yang tak kunjung datang....namun itu hanya dulu.


Ada siratan kecil dari penjelasan diawal bukan hal yang harus di perjelas jika semalam kau mengatakan tanpa dirimu izin , dirimu sudah mengatakannya, percuma nasi sudah menjadi bubur..... pengen ngmng yaelaaaaaahhhhh gagal lagi lah narik suasana yg udah di bangun beberapa menit hahaha

Ada yang terlupakan dari dasar-dasar setiap waktu menghubungimu jelas  aku merasa kangen denganmu dan lebih jelasnya ketika bertemu aku gugup mengatakannya mungkin aku tak seromantis para seniorku yang dengan mudah mengadopsi sajaknya untuk pasangannya sehingga romantis menurutnya , dan aku bukan belajar darinya aku lebih memilih sajak sebagai media siratan..
Aku takut kau menghilangkan moment ini aku sudah merasa takut dan ketakutan ku sungguh tidak mendasar...ya elahhh alay lagi lahhh hahha.

Baiklah perkenalkan terlebih dahulu seperti biasa kalau tidak angin , langit dan ombak ialah diriku kali ini aku menggunakan  langit  aku langit biru sesuai dengan karakteristik namaku.

Ketika aku begitu indah di langit kau ingin mengajak ku ketempatku namun aku tidak ingin karena aku sangat indah waktu kau milhat dari bumi ketika kau melihatku dengan dekat aku tidak ingin kau melihat metor yang begitu mengancammu.. namun aku lebih merasa takut lagi ketika kau hanya membisu seprti tadi..
wahai purnama kau begitu menarik .. tetapi kau tidak tahu apa yang terjadi pada saat hari ini tadi sangat mengejutkanku aku sangat terpukul dan aku tidak akan menceritakan sesungguhnya denganmu aku takut menghilangkan senyum di wajahmu aku takut menambah bebanmu.. jika kau ingin pergi dariku tidak apa .. tapi ingat aku mengucapkan maaf dan aku benar2 menyayangi mu jika ada kata-kata terbaik selain menyayangimu dan mencintaimu mungkin sudah ku katakan dekat telingamu.. senyumku sangat buta dimalam hari senyumu tak ada arti di siang hari.. dan tahukah artinya kita harus saling melengkapi meski kita tak pernah bersama ๐Ÿ˜Š



Kamis, 23 Juni 2016

Tamu Tak Diundang

Pada tulisan kali ini mungkin sedikit berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya, dikarenakan penulis aslinya sedang hibernated di kota seberang..
Dan sebut saja saya 'intruders' hahahaa

Saya akan menceritakan sedikit kisah yang tidak klasik tetapi sedikit menarik dan tidak akan membuat kamu memutar otak disetiap kalimat yang ada didalamnya..

Gak percaya?? Check it out๐Ÿ˜Š

Rabu, 22 Juni 2016

Mengejar rinai hujan

Kertas origami bersebaran di lantai rumah, kertas putih menumpuk rapih di meja kamar. Aku tidak ingin menjadi origami memang penuh warna namun aku tidak ingin di lipat, ketika bosan aku di buang warna yang begitu indah beraneka ragam terbuang dalam berbagai lipatan indah dari tangan mungilmu yang tak kau sentuh. Jadikan aku pena dan dirimu media kertas putih biar semua ku buat cerita di kertas putih untukmu penuh dengan coretan kecil menghias tulisan untukmu dan kau simpan. Jika suatu waktu dirimu rindu terhadapku mungkin kau bisa buka apa yang pernah ku tulis.
 
Mengapa aku lebih memilih pena?? Jika tinta ku habis disanalah dirimu bisa mendapatkan lebih dari yang baik dari diriku dan biarlah dia yang lebih pintar mengisi dirimu..
Ketika hujan membasahi bumi cerita cinta tidak pernah habisnya. Ketika rinaimu menetes satu demi satu tahukah kamu disanalah aku ingin mengejar tetesan awal yang jatuh kebumi. Dirimu sedang ku kejar namun setiap kejaran demi tujuan mencari rinai mu yang menetes di awal aku melupakan sesuatu... ya aku lupa banyak orang ternyata yang mengejar tetesan awalmu.. mungki hari ini aku tidak berhasil dan aku selalu berfikir setiap hari ialah hari yang tidak baik namun aku melupakan sesuatu "tidak semua hari tidak baik namun ada sesuatu yang baik di setiap hari" yakni menghabiskan waktu malam denganmu.

Tahukah kamu ku ibaratkan surga yang banyak orang percaya akan ke indahanmu namu semua orang belum pernah liat,merasakan bahkan menyentuhnya. Namun semua orang percaya akan ke misterian keindahanmu itulah kamu.

Selasa, 21 Juni 2016

cerita yang tidak pernah sempurna..

Cobalah sedikit saja dengarkan suara ku , sejenak saja... ada kata maaf yang tersirat dalam diri ini aku ingin marah dengannya bukan denganmu.....
Dan ingin berkata jika kau tidak bisa merawatnya jangan membuatnya sakit, aku takut akan kepulihannya yang begitu sabar tergoyah, jika kau tidak bisa menjaganya tolong jangan merusaknya....

Dan dirimu tidak pernah tau mengapa alasanku mengatakan demikian... sudahlah lupakan saja..... aku hanya peduli denganmu bukan bermaksud melebihkan suasanamu, ada kata-katamu yang tak pernah sadar kau ucapkan kepada ku yang membuatku terdiam beberapa detik dan berkata dalam hati.. aku tahu maksdmu............ dan tidak perlu beri isyarat kepadaku.

Ahli filsuf mengeluarkan pendapat dengan menggunakan filosofinya, untung saja kau bukan seorang filsuf yang pandai berfilosofi, aku bersyukur kau bukan orang yang sangat pandai berfilosofi, apa jadinya kalau kau pandai berfilosofi mungkin aku tidak ada untukmu...
Semua orang punya ceritanya masing-masing dengan versinya masing-masing dan penyampaian yang berbeda-beda, tahukah kamu aku lebih sering bercerita hanya kepada orang-orang tertentu dan tidak pernah mengumbarnya apa yang pernah kulakukan kepada orang lain tidak seperti yg lainnya, tanyakanlah jika keyakinanmu tidak berpihak dengan pernyataanku. Dan setiap ceritaku tidak pernah ada habisnya dan yang terpenting ceritaku  tidak pernah ada yang sempurna....

Ingin tak dapat menahan dan ingin bercerita secara langsung ,dan jelas saja pendapatku di patahkan adikku. Jangan kak !! Biarlah , lo udah tau hasilnya kan dan lo mau mencoba hasilnyang tak seimbang adanya ntar lo cuma...........

Ya sementara itulah pertimbangan-pertimbangan yang membuat bingung terhadap cerita kecil itu...

Ini untukmu....


Cerita ku akan sempurna ketika kita merangkainya dengan bersama, ceritaku akan begitu lengkap jika cerita ini selalu kau sampaikan kepadaku saja dan ku ceritakan ulang versiku kepadamu , dan ceritaku sangat begitu indah ketika kau yang menjadi objek ceritaku. Dan cerita itu semua "HANYA CERITA".



Senin, 20 Juni 2016

Tak akan pernah kubaca

Ini sebuah klasifikasi antara terbentuknya suatu cerita manis bersamamu. Perlahan demi perlahan namun cerita manis akan tergerus oleh lahan milik orang lain aku menulis demi cerita-cerita kecil yang akan kau teruskan selanjutnya. ini duet tulisan kita pertama kali dan jangan pernah ini menjadi terakhir . 

Tak akan pernah ku baca

Aku meminjam sinarmu
tak kau berikan
ku meminta senyumu
Tak kau berikan
ku minta mengetahuiku
tak akan pernah kau mau
ku berikan kau yang terbaik
dan tak perlu kau jawab lagi.......


Semua yang menurutku baik aku mengetahui belum tentu baik untukmu.

Perduetan antar kata dimulai

Aku adalah sebuah pena yang berisikan tinta penuh didalamnya dan kamu adalah kertas putih yang bersih.. aku selalu menulis dan mengisi kertas putih itu sampai aku tak sadar,aku telah menulis melebihi kapasitasku sehingga kertas putih itu merasa kebingungan akan tinta yang terus menerus mengisi lembar demi lembarnya, namun sebelum aku menulis semua yang telah kutulis itu, kertas tersebut terus menerus terbuka untuk kutulis tanpa memberi halaman akhir pada setiap tulisanku ..sebenernya bukan tidak ku tulis halaman terakhir, namun aku terlalu capek untuk mengulang dan mebaca tulisanku dari awal, apa daya aku untuk semua itu aku hanya menulis demi kata yg.... tidak pernah ku curahkan kan ku curahkan disini dengan media pena dan kertas dan penuh semangat ketika membicarakan tentangmu di tulisan ini..... namun apabila aku memiliki banyak waktu untuk melihatmu dari awal kita ketemu..... mungkin waktu itu akan kucuri tanpa menulis sajak untukmu setiap waktu.......

hingga tiba pada saat aku tersadar kembali bahwa tinta yang ada didalam penaku akan habis , setelah menulis berlembar lembar tulisan padamu ,aku akan pergi dan takkan pernah ku baca apa yang selama ini kutulis di lembaran kertas tersebut.....


Ketika syairku tak akan pernah kau baca
setidaknya kau pernah mendengarkan irama yang senada dengan hatimu namun itu dulu.....

Jumat, 17 Juni 2016

Waktu Khusus



beribu-ribu pasir di lautan tak bisa di kalahkan dengan sebuah pencapaian. ini singkat saja mungkin...
untuk mengakhiri perjuangan ini waktu khusus ku sudah habis untuk menacari hilangnya dirimu di hutan. setiap tanda darimu sudah ku tembakan menggunakam kompas di tebing alam yang bertebaran dari teriakan kecilmu , jejak kakimu yang semakin ku kejar semakin hilang. jujur saja ini singkat tidak ada waktu lagi yang merubah ke awal. bagaikan ari-ari ketika kehidupan itu lahir maka langsung di tanam dan di lupakan. selamat untuk segalanya peluk hangat yang terkasih untuk ini.
aku mencintaimu setiap waktu....

Kamis, 16 Juni 2016

Padang pasir tersingkir

Keindahan yang nampak dari suatu nama yang sangat amat tersirat menjadikan lebih baik.
sedikit cerita tentang menghilangnya ke bisingan oleh pemilik preogratif suasana. Di era orde lama hingga orde baru mengungkapkan sebuah pemahaman agar semua orang mengerti dengan menggunakan tulisan yang di cetak di "soerat kabar", yang menariknya untuk di zaman dulu untuk mengambil pemikiran seseorang dengan tulisan seperti hal yang amat sangat mudah bagaikan membalikan telapak tangan sesungguhnya yang di tulis oleh seorang penyair bukan hanya untuk satu orang agar tergugah atas sebuah bangsa melainkan seluruh masyarakat..

Namun di zaman modern ketika sajak-sajak ku menjadi usang akibat tergerus oleh tajamnya kepentingan gadget yang segalanya sangat mudah untuk memanipulasi pembicaraan kepada sang penyair. ya akibatnya sajak ku menjadi sajak-sajak yang berdebu, terkadang saja aku tak mengerti membicarakan tentangmu seperti halnya aku membawa rahasia penting yang selalu ku pikul di pundak "ku rasa rapat menutupinya namun rasa membuka rapatnya"......
Ketika sajakku sangat berati dikala sedang menulis saat ini. sajak hanya media pengungkapan bagai api sedang berkobar tersiram air dari hujan....
Ketika air dan api dikatakan tidak bisa bersatu apa kabar Surtsey di Islandia ya..menakjubkan..


Tahukah kamu kenapa aku lebih sering menulis sajak di bandingkan berbicara denganmu?....
Aku yakin kamu tidak begitu paham "bagaikan seorang ateis berkhotbah tentang tuhan"..... mungkin aku sadari keterbatasan bahasa berbicara dengan siapapun apa lagi denganmu untung saja berbicara kepada mu rahangku tidak terganjal-ganjal..... yang terpasti setiap tulisanku mewakili sebuah isyarat terpenting untuk dirimu ya jika aku tak pandai berbicara denga fasih aku mempunyai media tangan untuk mengukir sajak untukmu...

Percayakah zaman dahulu 1 orang dapat mengubah pemikiran 1000 manusia sedangkan aku mengubah pemikiran 1 orang pun tidak bisa... 
kamu seorang presiden aku sebagai juru bicara mu ketika aku tidak bisa memberi masukan terhadapmu kau lebih menimbangkan perkataan wakilmu... lalu aku berfikir untuk apa dirimu menciptakan kabinet yang ada juru bicaranya serasa ingin menepak jidat..

Hebatnya dirimu satu....... dikala malam yang amat singkat aku berbicara serius denganmu ku katakan bahwa ini dirimu dan hak tertinggimu (preogratif) aku menghormatinya jika kau ingin mengatkan tidak untukku aku akan mengangkat topi dan menghargai hak preogratifmu mengapa demikian?... tongkat hak tertinggimu bisa saja kau pakai sesuka hatimu jika kau tidak ingin dengan semuanya kau bisa melupakan..... disana lah aku merasa menjadi padang pasir yang akan tersingkir oleh sabana....
lalu timbul pertanyaan... apa hebatnya??
Jelas dirimu hebat aku tidak mendengar sepatah kata apa pun kecuali................

Ketika padang pasir tertiup angin berbunyi bagaikan bisikan percayalah bisikan itu nurani yang tidak kuat menyimpan perasaan...
izinkan nurani menympaikan kata terakhir....dan tidak tahu kapan akan di ucapkan..... dan sampai saat ini nurani di desak oleh sahabat karibnya.. ayoo lahh kapan mau sampai kapan?..... kata-kata yang di selesaikan di jam malam sebelum keberangkatan esoknya... kasih saya sebuah tanda yang jelas agar saya bisa melanjutkan atau mengakhiri semuanya.... 

Ketika gelap tanpa penerangan
disanalah menjadi kenangan
ketika gelap tanpa kesunyian
disanalah menjadi kesibukan
ketika gelap menjadi malam
disanalah aku percaya...... selalu ada cahaya dibalik gulita..........


Tangan berbicara ku bongkar semua perasaan ,mulut berbicara ku tutup kesunyian..

Salamku untukmu selalu dan aku yakin tak akan tergoyah dirimu membaca karena dirimu membaca tidak pernah fokus dan tidak pernah mengerti maksudku.

Aku yang menyayangimu selalu, selalu.....dan selalu mencintaimu..

Dan aku surat kabar merah yang tertinggal di........... 

Minggu, 12 Juni 2016

Hamparan Luas di Mata

Terjalinlah suatu makna apabila aku mencintai umatmu namun aku melupakan nikmat cinta yang kau berikan untukku. Sebagai makna hamparan luas yang kau berikan diri ini melihat sinar tampak jauh memandangku namun aku menunduk tidak memandangnya... aku hanya sangat malu untuk berpeluh asa di dalam kesunyian.. aku sangat ingin melihatnya namun aku malu hingga tertunduk dan bertekuk lutut sembari ingin memohon maaf dengan menjulurkan tangan ke atas menghadapnya.

Lantas ada segrombolan musafir nampak mendekatku yang sedang bertekuk lutut dan menjulurkan tangan keatas kepada nya untuk meminta maaf kepada dirinya yang sedang memandangku.

Lalu musafir itu bertanya dimanakah arah tujuan mu. Aku masih terdiam dan membisu.
lalu dia pun bertanya kembali dimanakah tempat kau berasal?

Aku menjawabnya dengan ke 2 pertanyaan tersebut.

Aku mengarah hamparan luas di mata yang tidak ada ujung untuk diriku berhenti.....
Apa maksudmu tanya musafir kepada ku?.....
Kau lihat ujung sana ?.... apakah dirimu melihat tempat berhenti ??? Selagi dunia ini bulat aku tetap mengarah tujuanku tanpa henti sehamparan luas ini tempatku berasal aku seperti mu seorang musafir namun perjalanan ku sudah 6 tahun untuk mencarinya dan pada saat aku mengikuti niat tanpa mengurungkannya di dunia yang begitu luas tanpa halangan untuk berhenti. Aku pun tidak berhenti untuk mencintainya tujuanku hanya satu mengejar cintanya meski tak sampai namun tujuanku terhenti.. bukan karena ku lelah dan tidak sanggup mengejarnya.... selama 6 tahun ini aku lupa ternyata yang selama ini dia menjadi tujuanku tidak pernah berharap sama dengan cita-cita akhirku .
lalu.... aku hanya merasa pada diri ini salah kepadanya karena yang terpenting sekarang tujuanku meminta maaf kepadanya....

Ada sajak untukmu.

Ketika hari ini lebih baik dari esok, setidaknya hari ini menjadi hari yang terbaik, ketika hari ini pun tidak menjadi yang terbaik aku tetap menunggu hari ini tanpa menggu esok.
dan aku yakin ada cahaya dibalik gulita..

Dan bahasa hukum untuk mu.
ik hou van jou #akumencintaimu
Andai suatu hari kita bersatu yakinlah kita memang untuk di takdirkan dan jika kita tidak di takdirkan bersama namun kamu harus yakin masalah ini bukan untuk di tunggu tapi di gapai...

Tinggal dimana locus delictinya tempat aku gapai sebagai tujuanku.

Kamis, 09 Juni 2016

Terkadang

merupakan kata untuk berfikir melalui ratapan.... dan kata terkadang merupakan kata penghubung dunia semu dalam dongeng dari alam nyata, dan aku sebagai pemimpi yang sering terbang menggunakan alat (terkadang)......kamu harus yakin terlebih dahulu sebelum bercakap-cakap dengan ku walau sejanak.


pernahkah sedikit saja menceritakan tentangnya kepadaku??? jika pernah... memang benar disanalah aku menggunakan alatku untuk berfikir taktis tanpa tersistematis......
disaat kau terbangun dari tidur panjangmu yang ku ketahui ialah hal yang sama ku lakukan dulu... terhadap orang lain...
taukah kamu siapa aku????
tidak perlu di jawab aku tahu berat dan takut menyakiti beberapa pihak..... biarlah aku yang menjawabnya saja.....
aku bukanlah siapa-siapa mu.... tetapi tahukah kamu seberapa sulitnya aku melawan setiap takdir tuhan??? tentu tidak.. aku teringat sebuah film yang berjudul "gone girl" aku sedikit lupa kata-katanya intinya seperti sambil mengelus kepala kekasihnya dia berkata......

seandainya aku bisa membuka isi kepalamu dan akan ku cerna dan kunpahami apa maksudmu semua ini....

tetapi aku bukan sesadis itu . Aku hanya ingin tau isi otakmu yang begitu penuh tanda tanya..
teringat jelas ucapan seorang kakak peremupuan ku mengatakan  kepadaku :

Paling sulit menjalani sebuah hubungan dari pada menjalankan sebuah pencapaian suatu hubungan ya itu sebuah pendekatan , pendekatan suatu hal yg sangat menarik sebelum proses serius berjalan.

Trus dengan semua pernyataan tersebut ku jawab dengan lakon canda dan senyum....
Aku sedang berjalan ke  daerah terpencil di negeri ini sesampai 2 persimpangan aku di hadapi 2 pilihan. Pilahan ke 1 jalan yg lurus rapih tanpa lubang jarak tempuhnya 1 jam dan itu jauh ,pilihan ke 2 sama lurus jaraknya sangat dekat tetapi  tidak rapih namun sama-sama di tempuh 1 jam... penuh dengan lubang yg dalam... lalu kira-kira saya pilih yg mana??

jawab seorang kakak kepada adiknya.... pasti yg lurus dan rapih tanpa lubang.

Ku jawab yaaaa kamu salah ... aku lebih memilih jalan yang buruk penuh lubang , biarlah orang lain memilih jalan yg rapih tanpa lubang  agar sampai dengan cepat dan tanpa halangan dan aku akan melewati jalan yg penuh lubang tetapi harus di ingat aku akan melaluinya dengan memperbaikinya dan merapihkannya terlebih dahulu agar semua orang bisa melewati jalan ini...

Lantas apa hubungannya dengan hubunganmu sekarang pertanyaan pun terlontar dari mulut sang kakak.
ku jawab dengan baik.... hubungannya ialah pada saat jalan itu sudah rapih semua orang bertanya siapa yg memperindah jalan ini? Yg di sebut ialah nama ku , aku bukan pamrih.... aku hanya ingin di kenang saja di hatinya... lantas setelah jalan itu rapih dan selesai aku tidak akan ketujuan ku, aku mutar arah dan kembali pulang ....sama halnya dengan hubunganku aku tidak akan merebut hatinya aku juga tidak akan menggoyahkan nuraninya ... aku hanya ingin cukup dikenangnya sebagai penghadir hiasan kehidupan harinya ...itu saja yg aku inginkan, aku tidak berharap lebih seperti orang yg lainnya yang menginginkan lebih....


Aku bertanya ke kakak perempuanku menurutmu apa aku sudah berusaha dengan baik??
Jawab kakak perempuanku terkadang kau membuat analogi seperti itu membuatku sangat bingung itu karena aku tidak paham dengan maksud tersirat didalamnya ternyata makna mu jauh lebih baik tetapi aku tidak tahu bagaiman kedepannya.

Aku tertawa dan bilang jangan serius begitu aku yg menjalani hahahahaha ๐Ÿ˜€ 

Senin, 06 Juni 2016

Ruang Prolog

ruang prolog memang ku persiapkan agar pembaca mengikuti alur cerita lakon penulis yang perannya sangat besar untuk memainkan mindset pembaca agar dapat mengikuti lakon ceritanya. namun memang sengaja ku persembunyikan di ruang prolog ini agar setiap pemahaman dan pemikiran terkunci di ruang ini....

taukah kamu di dalam pemikiran kita memiliki beberapa  ruang-ruang untuk berfikir? tanpa di sadari ruang-ruang tersebutlah yang setiap detiknya, menitnya, maupun jamnya ingin ku isi .. namun untuk mengisi hal tersebut sangat lah mudah.... yang ku takutkan ialah ketika aku terjebak dalam ruang prolog pemikiran ku sendiri.
apakah kau sadar di setiap tulisan ini hanya lah aku yang bercakap-cakap ???? bagaikan memaksakan sebuah monolog dalam hati ini... tetapi itu semua hanyalah pemikiran kecil yang ingin ku tulis agar bentuk protes ku terhadap hati ini tergambarkan.
seandainya bisa ku deskripsikan dirimu menjadi wujud nyata.... mungkin pendeskripsian otak ini tidak akan ku jadi kan objek pemikiran dirimu... disanalah aku tidak akan memikirkan mu karena kau sudah ada di depan ku hasil deskripsiku yang menjadi sebuah kenyataan yang ntah manis atau pahitnya sifatmu.
mungkinkah dia menyamakan apa yang kurasakan, atau semua hal yang membuat sebuah ruang prolog banyak di buru.
aku mantan pemburu ruang prolog banyak yang berhasil ku buru dari berbagai macam ruang yang menjadi dambaan pemburu ruang prolog. namun ketika pemburu lainnya jauh lebih siap untuk memburu mu tahukah kamu bahwa aku tidak memburu mu seperti pemburu ruang prolog lainnya. bahkan untuk mengangkat senjata pemikiran pun aku tidak ingin. bahkan kesemuanya banyak yang berteriak menggebu-gebu seolah semangat pemburuannya di mulai... ini soal bukan seberapa tangguh seorang pemburu namun ... aku hanya berfikir seberapa pantaskah ruang prologmu untuk ku isi...

ada beberapa perkara yang ingin ku sampaikan.....
diantaranya penyeselan ku yang sudah hadir dan kau melupakannya namun aku menikmatinya tidak menghindarimu. betapa sulitnya aku membaca pemikiranmu serasa ingin ku bongkar isi kepala mu dan ku tukar dengan miliku. perkara selanjutnya ialah aku hanya ingin  kau tau tujuan ku.... tidak usah jauh-jauh pemikiranmu aku tidak ada maksud untuk memilikimu sepenuhnya semuanya sudah terlambat, aku hanya ingin menyampaikan beberapa kata epilog untuk penutup dialog drama kita berdua saja tidak lebih...

Teriakan Ombak

hai daratan aku ingin sekali mencintai dengan mu dengan tulus sadarkah itu??
hai karang minggirlah aku ingin meraih pasir pantai jangan memecahku !!!! biarlah aku bergandengan dengannya biarlah aku bisa memeluknya.....
hai karang betapa keras kepalanya dirimu kenapa, kenapa kau menghalangi ku untuk mendekatinya.....


teriakan ombak yang sangat kencang tidak bisa merelung daratan. semua alam tertawa terbahak, gunung berdendang melihat kesusahan ombak untuk mencintai daratan. semakin marah ombak semakin terpecah oleh karang. dan karang hanya diam saja dan seakan tidak mungkin menjawab pertanyaan ombak yang lucu. lantas di puncak keganasan ombak yang menahan amarah yang sangat dalam akhirnya meluap. sangat dasyat dan ombak menjadi sangat besar setinggi puluhan ribu km tingginya dengan amat marah dia menggulirkan karang, melululantahkan semua tumbuhan membuat semua makhluk mati, dan membuat gunung tenggelam dan tidak aktif, serta dia dapat memeluk daratan hanya beberapa jam . dan ombak kembali ke posisi takdirnya di laut..

akhirnya karang yang sudah rusak oleh keganasannya ombak berkata sambil terngah-ngah. wahai ombak sadarlah apa yang kau perbuat. lihat daratan semua hancur berantakan apakah kau tidak sadar??? kau adalah air laut dan kau sangat ganas aku adalah sahabat karib mu yang selama ini menahan keganasanmu... kau tidak pantas mencintai daratan aku selalu menahan kerasnya ego mu sehingga kau tak sabar membendungnya... ini maksudku dengan ke diaman ini lihat daratan yang kau cintai dan kau sempat memeluk daratan beberapa jam apakah tampak elok??
wahai ombak bertahun-tahun kita bersahabat baik kau harus mengerti maksud dan tujuan ku berdiri di depan mencegah mu di depan daratan agar kau tidak menghancurkannya..

ombak pun terdiam dan seakan air laut tenang..

wahai ombak daratan tidak mencintai mu dengan keganasan mu dan harus kau ingat dimana posisi mu di alam ini???

jawab ombak ..... iya dimanakah?

kau hanyalah air yang berada di pinggiran daratan . kau tidak pernah bisa di tengah-tengah hati daratan...
ombak hanya terdiam dan membisu....

apakah kau tau ombak siapa yang di sukai oleh daratan tanyaan karang untuk ombak terlontar....

jawab ombak dengan tertunduk menahan sedih.. aku tahu memang pantas dia  bersama daratan dia begitu tenang dia begitu nampak jernih daratan pun sangat riang bersamanya.. aku tahu dia adalah sungai.... jawaban yang mengharuhkan bagi ombak di sela-sela percakapanmya dengan karang.

lalu ombak berkata....

maafkan aku daratan selama ini aku tidak menyadari kau tampak indah sebelum aku mengenal dekat dengan mu.
maafkan aku daratan aku baru menyadari aku selama ini hanya bisa merelungmu sebatas pasir pantai menatap dan mengagumi mu saja aku tak pantas...
maafkan aku daratan telah membuat hari-harimu hancur.
maafkan aku daratan aku telah membuat mu tak berdaya dengan segala kecerobohanku.

daratan...
aku sangat mencintai mu namun aku tidak bisa mendekatimu dengan baik. kau seolah memberikan arti yang luas sehingga aku ingin mengejarmu . maafkan aku karang kau adalah sahabatku yang baik aku telah membuatmu tidak berdaya.

maafkan aku semuanya kini aku berjanji  aku akan mempersiapkan kepergian yang amat jauh dan biarlah untuk mengenangmu ....dasar lautan kupersembahkan untuk daratan sebagai gurun kepastian dari ku..

seketika itu ombak yang sudah tenang berterikak memanggil badai dan angin.. dan seketika itulah badai angin berkumpul ditengah laut dan menyatu dengan lautan dan memindahkan laut secara tiba ke semua penjuru mata air di laut secara terpisah.. dan sebagian bersemayam di dalam perut bumi..
akhirnya dasar lautan tampak kosong semakin lama dasar lautan menjadi kering dan menjadi gurun kepastian ombak mengilang dan pergi.. karang tidak ikut bersamanya kini karang berdiri di gurun yang menjadi daratan yang cantik penuh rumput hijau.. dan untuk selamanya tidak mengetahui kabar ombak...

lantas daratan menanyakan kepada karang..

wahai karang mengapa aku mendapatkam area yang begitu luas dan indah???
karang membisu....
wahai karang mengapa kau ada di tengah daratan bukan kah kau berada di perairan pinggir???
karang pun tersenyum...
wahai karang apakah kau mengerti dan mendengar pertanyaan ku??? mengapa semua yang indah ada di sini aku merasa kagum dan terkejut atas gurun-gurun yang penuh sabana yang indah...

lalu karang menjawab..
wahai daratan apakah kau sadar???? beberapa tahun yang lalu ada yang meluluh lantahkan area daratan mu
daratan menjawab iya aku tahu lalu.....

ya dia adalah ombak yang sangat lama mencintai mu. dia tidak bisa merelungmu dalam dekapannya. seakan daratan terdiam dan membisu ..... dia adalah alam raya yang terganas di muka bumi ini  dia mencintai mu dia berusaha merelungmu dalam dekapannya tapi dia tidak menyadari bahwa engkau hanya bisa dia kaguminya saja, dan engkau hanya mencintai air yang tenang ialah sungai.....

wahai daratan apakah kau sadar laut merupakan dia dan ombak merupakan jati dirinya apakah kau mengetahui dia???
dia sangat ganas nampak luar dan kau mengetahuinya?
dia tampak indah di dalam lautan dan sangat indah apabila kau mengetahuninya....

wahai daratan begitu tenang aliran sungai yang kau cintai ....berapa korban yang sudah di tenggelamkannya dengan air tenang kadang menghanyutkan.... dan terkadang sungai tidak ada tempat persembunyian untuk menyembunyikan keindahannya dia hanya aliran yang biasa bukan luar biasa...

wahai daratan laut nampak dalam dan nampak indah sangat amt indah bahkan sisi tersembunyi yang amat terindah tidak pernah dia tampakkan hanya manusia-manusia terlatih bisa menyentuhnya dengan indah...

lalu daratan merasa kehilangan dan kegelisahan mendalam....

sudahlah daratan penyesalan memang datang belakangan.. ombak sudah pergi dan terpisah.. aku pun sahabatnya tertinggal olehnya.. dia hanya memberikan kado terindah untuk mu kenang yakni gurun kepastian yang penuh sabana...

daratan merasa kehilangan yang amat sangat mendalam. di akhir pembicaraannya karang memberikan pesan terakhir dari ombak.

wahai daratan ada pesan kecil untukmu dari ombak akan kubacakan..

"ketika aku percaya dapat menggenggamu...
aku merasa kau tidak memperdulikanku
ketika aku percaya dapat meraihmu.....
aku merasa tak kuasa memandangimu
ketika aku merasa kau yang terbaik untuknya
aku merasa kau pantas mendapatkannya
ketika aku merasa tak pantas untukmu
biarlah aku pergi dengan kenangmu"

aku selalu mencintaimu sesulit apa pun kau mengertiku, 
tak akan semudah itu aku mudah melupakanmu..

salamku ombak di lautan....



dan semua tampak hening..... dan karang menjadi pecah setelah menyampaikan pesan... dan dararan tidak sempat menanyakan keberadaan ombak sesungguhnya kepada karang....

Sinar Jeram

sisi kehidupan merupakan sisi yang melekat terhadap tuhan dan mengarungi pergandengan tangan dengan sesama ciptaan.
alam.... seandainya kau dapat ku peluk dan ku jaga dari tangan-tangan nakal mungkin aku sudah ada dari dulu untuk menjaganya namun apa daya aku hanya umat kecil yang hanya bisa mencegah semua itu dan selebihnya aku serahkan kepada yg kuasa.


sinar jeram  kali ini bukan sesuatu aliran yang deras dan menajam, tetapi pancaran yang menyilaukan sebuah penglihatan.... ya sangat cantik namun.... sangking cantiknya sebuah pemandangan dengan sinar jeram yang indah sampai aku pun tidak bisa melihatnya begitu jelas....
awan yang menutupi silaunya pun tidak sanggup menahannya. terpecah..... membuat guliran sebuah awan berkumpul dan terpecah kembali. sinar mu tampak cantik memantulkan sebuah cahaya ke bumi dan membuat ku melihat mu seperti terpejam dan mengpalkan kedua tangan di dahi. semakin lama aku mengenalmu semakin lama kau menghitamkan tubuh ini lalu semakin akrab aku dengan sinar jeram. namun ke akraban kita terpisah oleh malam  lantas .....

apakah aku bisa memaksa setiap detiknya hanya ada sinar mu tersebut??? mungkin tidak bisa.... pantas tuhan sandingkam engkau dengan malam ..

di cerita sebelumnya aku pernah katakan aku sedang melawan kerasnya takdir tuhan dan ku mohon ingat aku sebagai orang yang berjuang melawan takdir tuhan... aku mengerti sebuah sinar yang menjeru dan menjeram tidak bisa setiap detik, menit, jam hanya untuk menghias dunia butuh malam untuk membuatnya tampak pas dengan bergulirnya rotasi bumi.

aku membicarakan sebuah sinar jeram dan malam.. aku lupa mengenalkan diriku perkenalkan aku hanya angin.
terkadang aku hilir dengan damai tidak di perdulikan terkadang aku membawa bencana yang disalahkan aku.. aku hanyalah angin pada saat sinar jeram memancarkan sinarnya aku hanya lihat dari bawah keatas betapa ramahnya kecantikan sinar jeram mu. di kala malam aku hilir dengan damai aku tidak menemukanmu....... dan membuat aku marah..... seketika itu suatu alam rusak oleh kencangnya diriku berlari mencari mu...

"ketika berlari mengejar mu seolah kau tidak melihatku
ketika ku melewati mu seolah kau memanggilku,
ketika aku tidak mengejar dan melewatimu kau menghadapku,
ketika itu pun aku akan mengatakan... berbahagialah sinar jeram biarlah aku penikmat suasana mu yang tidak bisa ku lihat."

Rabu, 01 Juni 2016

Menutup Buku Sementara

terbiasa dengan petikan jazz ku ubah menjadi gesekan rock untuk melepaskan beban,  beberapa senar lepas dari jalurnya membuat puncak keinginan mengingkari keinginan itu sendiri. buku ini kutulis dari tahun 2010 dan ku selesaikan di tahun 2016 aku tak sempat menyelesaikan dengan cepat, dikarenakan aku banyak kegiatan yang sangat melupakan sebuah tulisan ini. yang menariknya semua ini hanya menutupi kata yang seharusnya di baca terus terang menjadi tertutupi dan penuh isyarat. aku membuatnya tidak untuk di jual bebas aku hanya ingin menjadikan koleksi pribadi saja yang mungkin hanya beberapa orang yang datang kerumah dan melihatnya baru ku berikan untuk di baca. selebihnya tidak ku sebarluaskan untuk mencari ke untungan pribadiku. dari cerita buku ini ku tutup dengan selipan sedikit ceritamu yang membuat pribadi ini senang dengan sifat-sifatnya dan sulit untuk melupakannya. di bagian tersembunyi ada nama mu dengan jelas dan lengkap mungkin hanya orang-orang yang cermat bisa menemukannya...

oh iya aku lupa aku tidak akan menulis di blog ini, sampai beberapa waktu yang ku inginkan aku ingin mengembalikan semua ke semula dan inilah proses utamanya.......

see you next time................